Penerimaan Piala Juara 1 Tingkat Nasional
Lomba Kampung Iklim
Oleh Ibu Menteri LHK
Identitas Pengusul | |||
- Nama | LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH) ARGO WIROPATI | ||
- Alamat lengkap | Alamat
Telp/Fax Website | :
: : : | Dusun Ngrancah Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah 081392888500
|
Identitas Lokasi yang Diusulkan | |||
- Lokasi yang diusulkan | Dusun Ngrancah Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah | ||
- Kelompok/Organisasi Penanggungjawab Kegiatan | LMDH ARGO WIROPATI Ketua : MUKIDIN | ||
- Alamat Lengkap | Alamat
Telp/Fax Website | :
: : : | Dusun Ngrancah Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kab. Magelang Provinsi Jawa Tengah 081392888500 |
- Contact Person | Nama Alamat
Telp/Fax | : Mukidin :Dusun Ngrancah Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kab. Magelang Provinsi Jawa Tengah : 081392888500 : | |
- Tahun Pendirian Organisasi | Tahun 2007 | ||
- Lama Kegiatan (tahun) | 6 tahun |
Daftar Kegiatan yang telah dilaksanakan* | þ | Kuantitas (jumlah unit, luas, dll.) | |
Pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor | Pemanenan air hujan | V | Embung 1 unit luas 2500 m, kolam pekarangan rumah 47 unit , |
Peresapan air | V | lobang resapan biopori 15 unit, sumurresapan 50 unit /unit 2X2X3m, rorak di perkebunan pada lahan seluas 15 Ha | |
Perlindungan dan pengelolaan mata air | V | pembuatan zonase perlindungan air (Zonase 1 tidak diperkenankan untuk penggunaan pupuk kimia, zonase 2 untuk daerah resapan, dst), MOU pengelolaan air bersih 4 Desa, dan upacaraadat bersih dusun | |
Penghematan penggunaan air | V | penggunaan kembali air yang sudah dipakai untuk keperluan kolam air tawar di pekarangan rumah, dan pembatasan penggunaan dengan cara buka tutup kran air | |
Sarana dan prasarana pengendali banjir | V | membangun saluran drainase, membuat sumur resapan air, lobang resapan biopori dan pembuatan perkebunan sistem teras iring di kawasan tanah yang mring | |
Sistem Peringatan Dini (early warning system) |
|
| |
Rancangbangun yang adaptif |
|
| |
Terasering | V | Luas 115 Ha sudah dibuat tereasering | |
Penanaman vegetasi | V | upaya penanganan/antisipasi bencana longsor, erosi, dan penanganan lahan kritis, seperti dengan penanaman vegetasi jenis tertentuyang sesuai dengan kondisi lokal, jumlah 150 ha lokasi desa Ngrancah. Jenis tanaman aren, durian, apokat, mahoni, sengon, dll | |
Peningkatan ketahanan pangan | Sistem pola tanam | V | Dengan sistem tumpangsari/agroforestry. Tanaman yang ditanam berupa tegakan tanaman keras, tanaman bawah tegakan antara lain kopi, kapulaga, kemukus, cabe jamu, cabe, tales, HMT. |
Sistem irigasi/drainase | V | Saluran irigasi dan drainase sederhana | |
Pertanian terpadu(integrated farming/mix farming) | V | Terdapat kombinasi budidaya tanaman semusim, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan.Misal: kotoran ternak digunakan untuk pupuk kandang dan energi alternatif, sisa seresah tanaman dijadikan kompos, tanaman diatur sehingga produksi ada yang harian, bulanan, tahunan dan jangka panjang. | |
Pengelolaan potensi lokal | V | Upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan sapi lokal, kambing, ikan, dll | |
Penganekaragaman tanaman pangan | V | Dengan penganekaragaman tanaman pangan yaitu padi, singkong, jagung, talas, gadung, suweg, dll. | |
Sistem dan teknologi pengelolaan lahan dan pemupukan | V | 1. Tanaman padi sistemirigasi berselang/pengolahan lahan sawah dengan cara basah kering. 2. penggunaan pupuk organik sehingga meningkatkan daya tahan tanaman dan tanah. 3. sisa tanaman pada lahan kering dimasukkan ke dalam rorak untuk menghasilkan seresah/pupuk organik dan penutup tanah 4. pertanaman dengan pemupukan berimbang (tepat waktu, tepat dosis) 5. padi organik, dll | |
Teknologi pemuliaan tanaman dan hewan ternak |
| Jenis tanaman lokal yang mempunyai nilai hasil dan ternak lokal untuk melestarikan keberadaannya untuk menghindari dari kepunahan (sapi lokal, kambing lokal, padi lokal) | |
Pemanfaatan lahan pekarangan | V | Pemanfaatan lahan pekarangan untuk apotek hidup tabulapot dan warung hidup, kolam ikan, tanaman buah-buahan. | |
Penanganan atau antisipasi kenaikan muka laut, rob, intrusi air laut, abrasi,ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggi (untuk daerah pesisir) | Struktur pelindung alamiah |
|
|
Struktur perlindungan buatan |
|
| |
Struktur konstruksi bangunan |
|
| |
Relokasi pemukiman |
|
| |
Penyediaan air bersih |
|
| |
Sistem pengelolaan pesisir terpadu |
|
| |
Mata pencaharian alternatif |
|
|
Daftar Kegiatan yang telah dilaksanakan* | þ | Kuantitas (jumlah unit, luas, dll.) | |
Pengendalian penyakit terkait iklim | Pengendalian vektor penyakit | V | Membentuk satgas kesehatan desa |
Sistem kewaspadaan dini terkait penyakit yang dipengaruhi perubahan iklim | V | Penyemprotan jentik nyamuk, fogging | |
Sanitasi dan air bersih | V | Pipanisasi air bersih dan jamban keluarga | |
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) | V | Kampanye sehat dengan penggunaan air bersih dan cuci tangan pakai sabun (CTPS), jamban sehat | |
Pengelolaan sampah dan limbah padat
| Pewadahan dan pengumpulan | V | Pembuatan lubang sampah di pekarangan rumah untuk pengelolaan sampah organik menjadi kompos |
Instalasi pengolahan |
|
| |
Pemanfaatan | V | Limbah ternak digunakan untuk energi alternatif dan pupuk organik | |
Penerapan konsep zero waste | V | Pembuatan rorak/lubang disela-sela tanaman yang berfungsi sebagai penampung sersah daun dan penangkap air hujan. Pengomposan tingkat rumah tangga dengan memasukkan sampah organik ke lobang sampah Pengomposan sisa ternak dan jerami tingkat rumah tangga. | |
Pengolahan dan pemanfaatan limbah cair | Domestik |
|
|
Industri rumah tangga | V | 2 unit IPAL Biogas dari limbah ternak sapi menghasilkan energi gas methane | |
Penggunaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi | Teknologi rendah emisi GRK |
|
|
Energi baru terbarukan | V | Memiliki biogas 2 unit kapasitas / unit 12m3 | |
Efisiensi energi | V | Pencahayaan alami dengan rumah sehat/sanitasi rumah | |
Budidaya pertanian | Pengurangan pupuk dan modifikasi sistem pengairan | V | Pengunaan pupuk organik dari limbah ternak dan limbah pertanian Pengolahan sisa tanaman menjadi pupuk Irigasi berselang |
Kegiatan pasca-panen | V | Tidak membakar sisa tanaman/jerami Limbah jerami tidak dibusukkan di sawah tetapi dimanfaatkan untuk pakan ternak awetan | |
Peningkatan tutupan vegetasi | Penghijauan | V | Penghijauan dilahan kritis seluas 115 ha |
Praktik wanatani | V | Pemuatan kebun bibit desa Pemilihan jenis tanaman sesuai kondisi lokal Penanaman sistem agroforestry Pemeliharaan tanaman Sistempemanenan hasil hutan tebang satu harus tanam 10 batang | |
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan | Sistem pengendalian kebakaran hutan dan lahan | V | Patroli hutan secara bergiliran kelompok maayarakat |
Pengelolaan lahan gambut |
|
|
Daftar Kegiatan yang telah dilaksanakan* | þ | Kuantitas (jumlah unit, luas, dll.) | |
Kelompok Masyarakat yang diakui keberadaannya dan telah memiliki: | Pengurus | V | Kepengurusan aktif dan jelas alamatnya |
Struktur organisai | V | Struktur organisasi ber akta notaris | |
Rencana kerja | V | Terlampir | |
Aturan | V | AD/ ART dimuat dalam akta notaris | |
| Kaderisasi | V | Terlampir dalam akta notaris pendirian organisasi |
Dukungan kebijakan | Kearifan lokal kebijakan kelompok | V | Perlindungan tanaman penyimpan air, sumber air, aturan tebang 1 tanam 10, dll. |
Kebijakan Desa | V | Membuat perdes perlindungan hutan dan ekosistemnya | |
Kebijakan kecamatan / kabupaten / kota | V | Perda tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Magelang. | |
|
|
| |
Dinamika kemasyarakatan | Tingkat keswadayaan masyarakat | V | Penanaman tutupan vegetasi, pembuatan kolam, niopori, sumur resapan |
Sistem pendanaan | V | Semua jenis kegiatan dilaksanakan secara swadaya iuran onggota | |
Partisipasi gender | V | Pelaksanaan kegiatan tidak hanya oleh kepala keluarga (bapak) tetapi melibatkan perempuan/ibu, dan anak-anak. Keterlibatan perempuan dimulai dari perencanaan,pelaksanaan sampai dengan evaluasi | |
Kapasitas masyarakat | Menebarkan kegiatan adaptasi dan mitigasi ke pihak lain | V | Wakil dari masyarakat sering diundang desa lain dan dinas terkait Menjadi nara sumber pada kegiatan rehabilitasi lahan, penangkaran satwa liar, budi daya tanaman baik tingkat lokal, daerah Kabupaten, maupun provinsi. |
Tokoh atau pemimpin lokal | V | Memiliki tokoh-tokoh yang menjadi panutan | |
Keragaman teknologi | V | Teknologi yang sudah diterapkan: biogas,biopori, irigasi berselang, dan lainya | |
Tenaga lokal | V | Memiliki kader konservasi tingkat nasional dan perintis lingkungan | |
Kemampuan masyarakat untuk membangun jejaring | V | Memiliki jaringan kerjasama yang riil dengan masyarakat maupun instansi terkait | |
Keterlibatan pemerintah | Pemerintah daerah | V | Ada dukungan |
Pemerintah pusat |
|
| |
Keterlibatan dunia usaha, LSM, dan perguruan tinggi | Dukungan dari dunia usaha | V | Memiliki dukungan dari dunia usaha yang peduli lingkungan (PDAM, PT Jarum Kudus) |
Dukungan dari LSM |
|
| |
Dukungan dari perguruan tinggi |
|
| |
Pengembangan kegiatan | Konsistensi pelaksanaan kegiatan | V | Upaya adaptasi dan mitigasi telah dilakukan mulai tahun 1999 |
| Penambahan kegiatan | V | Ada penambahan jumlah dan jenis kegiatan |
Manfaat
| Manfaat ekonomi | V | Bertambahnya penghasilan masyarakat dari hasil tanaman harian, bulanan dan tahunan Mengurangi belanja bahan bakar dengan adanya biogas |
Manfaat lingkungan | V | Munculnya sumber air 22 titk yang awalnya hanya 12 titik, berkurangnya pencemaran air dari penggunaan pupuk kimia, meningkatnya kesuburan tanah, peningkatan kerapatan tanaman penutup tanah, | |
Pengurangan dampak kejadian iklim ekstrim | V | Berkurangnya tanah longsor, banjir, kekeringan dan kebakaran hutan |
Created At : 2015-09-21 02:13:42 Oleh : BLH Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 444