Juara 1 Lomba Kampung Iklim Tingkat Nasional


Created At : 2015-09-21 02:13:42 Oleh : BLH Berita Terkait Tugas dan Fungsi Dibaca : 444

Penerimaan Piala Juara 1 Tingkat Nasional
Lomba Kampung Iklim

Oleh Ibu Menteri LHK

 


Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Argo Wiropati, Penghargaan Kampung Iklim Tingkat Kabupaten Magelag, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2014

Lembar Pengusulan Lokasi Proklim

Identitas Pengusul

-    Nama

LEMBAGA MASYARAKAT DESA HUTAN (LMDH) ARGO WIROPATI

-    Alamat lengkap

Alamat

 

 

Telp/Fax

Email

Website

:

 

 

:

:

:

Dusun Ngrancah Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah

081392888500

 

 

Identitas Lokasi yang Diusulkan

-    Lokasi yang diusulkan

Dusun Ngrancah Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah

-    Kelompok/Organisasi Penanggungjawab Kegiatan

                             LMDH ARGO WIROPATI

Ketua : MUKIDIN

-    Alamat Lengkap

Alamat

 

Telp/Fax

Email

Website

:

 

:

:

:

Dusun Ngrancah Desa Ngrancah Kecamatan Grabag Kab. Magelang Provinsi Jawa Tengah 

081392888500

-    Contact Person

Nama

Alamat

 

Telp/Fax

Email

:     Mukidin

:Dusun Ngrancah Desa Ngrancah Kecamatan

Grabag Kab. Magelang Provinsi Jawa Tengah                                                                           

:     081392888500

:

-    Tahun Pendirian Organisasi

                              Tahun 2007

-    Lama Kegiatan (tahun)

                              6 tahun

 

Daftar Kegiatan yang telah dilaksanakan*

þ

Kuantitas (jumlah unit, luas, dll.)

Pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor

Pemanenan air hujan 

V

Embung 1 unit luas 2500 m, kolam pekarangan rumah 47 unit ,

Peresapan air

V

lobang resapan biopori 15 unit, sumurresapan 50 unit /unit 2X2X3m,  rorak di perkebunan pada lahan seluas 15 Ha

Perlindungan dan pengelolaan mata air

V

pembuatan zonase perlindungan air (Zonase 1 tidak diperkenankan untuk penggunaan pupuk kimia, zonase 2 untuk daerah resapan, dst), MOU pengelolaan air bersih 4 Desa, dan upacaraadat  bersih dusun

Penghematan penggunaan air

V

penggunaan kembali air yang sudah dipakai untuk keperluan kolam air tawar di pekarangan rumah, dan pembatasan penggunaan dengan cara buka tutup kran air

Sarana dan prasarana pengendali banjir

V

membangun saluran drainase, membuat sumur resapan air, lobang resapan biopori dan pembuatan perkebunan sistem teras iring di kawasan tanah yang mring

Sistem Peringatan Dini (early warning system)

 

 

Rancangbangun yang adaptif

 

 

Terasering

V

Luas 115 Ha sudah dibuat tereasering

Penanaman vegetasi

V

upaya penanganan/antisipasi bencana longsor, erosi, dan penanganan lahan kritis, seperti dengan penanaman vegetasi jenis tertentuyang sesuai dengan kondisi lokal, jumlah 150 ha lokasi desa Ngrancah. Jenis tanaman aren, durian, apokat, mahoni, sengon, dll

Peningkatan ketahanan pangan

Sistem pola tanam

V

Dengan sistem tumpangsari/agroforestry. Tanaman yang ditanam berupa tegakan tanaman keras, tanaman bawah tegakan antara lain kopi, kapulaga, kemukus, cabe jamu, cabe, tales, HMT.

Sistem irigasi/drainase

V

Saluran irigasi dan drainase sederhana

Pertanian terpadu(integrated farming/mix farming)

V

Terdapat kombinasi budidaya tanaman semusim, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan.Misal: kotoran ternak digunakan untuk pupuk kandang  dan energi alternatif, sisa seresah tanaman dijadikan kompos, tanaman diatur sehingga produksi ada yang harian, bulanan, tahunan dan jangka panjang.

Pengelolaan potensi lokal

V

Upaya perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan sapi lokal, kambing, ikan, dll

Penganekaragaman tanaman pangan

V

Dengan penganekaragaman tanaman pangan yaitu padi, singkong, jagung, talas, gadung, suweg, dll.

Sistem dan teknologi pengelolaan lahan dan pemupukan

V

1.  Tanaman padi sistemirigasi berselang/pengolahan lahan sawah dengan cara basah kering.

2.  penggunaan pupuk organik sehingga meningkatkan daya tahan tanaman dan tanah.

3.  sisa tanaman pada lahan kering dimasukkan ke dalam rorak untuk menghasilkan seresah/pupuk organik dan penutup tanah

4.  pertanaman dengan pemupukan berimbang (tepat waktu, tepat dosis)

5.  padi organik, dll

Teknologi pemuliaan tanaman dan hewan ternak

 

Jenis tanaman lokal yang mempunyai nilai hasil dan ternak lokal untuk melestarikan keberadaannya untuk menghindari dari kepunahan (sapi lokal, kambing lokal, padi lokal)

Pemanfaatan lahan pekarangan

V

Pemanfaatan lahan pekarangan untuk apotek hidup tabulapot dan warung hidup, kolam ikan, tanaman buah-buahan.

Penanganan atau antisipasi kenaikan muka laut, rob, intrusi air laut, abrasi,ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggi

(untuk daerah pesisir)

Struktur pelindung alamiah

 

 

Struktur perlindungan buatan

 

 

Struktur konstruksi bangunan

 

 

Relokasi pemukiman

 

 

Penyediaan air bersih

 

 

Sistem pengelolaan pesisir terpadu

 

 

Mata pencaharian alternatif 

 

 

 

Daftar Kegiatan yang telah dilaksanakan*

þ

Kuantitas (jumlah unit, luas, dll.)

Pengendalian penyakit terkait iklim

Pengendalian vektor penyakit

V

Membentuk satgas kesehatan desa

Sistem kewaspadaan dini terkait penyakit yang dipengaruhi perubahan iklim

V

Penyemprotan jentik nyamuk, fogging

Sanitasi dan air bersih

V

Pipanisasi air bersih dan jamban keluarga

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

V

Kampanye sehat dengan penggunaan air bersih dan cuci tangan pakai sabun (CTPS), jamban sehat

Pengelolaan sampah dan limbah padat

 

Pewadahan dan pengumpulan

V

Pembuatan lubang sampah di pekarangan rumah untuk pengelolaan sampah organik menjadi kompos

Instalasi pengolahan 

 

 

Pemanfaatan

V

Limbah ternak digunakan untuk energi alternatif dan pupuk organik

Penerapan konsep zero waste

V

Pembuatan rorak/lubang disela-sela tanaman yang berfungsi sebagai penampung sersah daun dan penangkap air hujan.

Pengomposan tingkat rumah tangga dengan memasukkan sampah organik ke lobang sampah

Pengomposan sisa ternak dan jerami tingkat rumah tangga.

Pengolahan dan pemanfaatan limbah cair

Domestik 

 

 

Industri rumah tangga 

V

2 unit IPAL Biogas dari limbah ternak sapi menghasilkan energi gas methane

Penggunaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi

Teknologi rendah emisi GRK

 

 

Energi baru terbarukan

V

Memiliki biogas 2 unit kapasitas / unit 12m3

Efisiensi energi

V

Pencahayaan alami dengan rumah sehat/sanitasi rumah

Budidaya pertanian

Pengurangan pupuk dan modifikasi sistem pengairan

V

Pengunaan pupuk organik dari limbah ternak dan limbah pertanian

Pengolahan sisa tanaman menjadi pupuk

Irigasi berselang

Kegiatan pasca-panen

V

Tidak membakar sisa tanaman/jerami

Limbah jerami tidak dibusukkan di sawah tetapi dimanfaatkan untuk pakan ternak awetan

Peningkatan tutupan vegetasi

Penghijauan

V

Penghijauan dilahan kritis seluas 115 ha

Praktik wanatani

V

Pemuatan kebun bibit desa

Pemilihan jenis tanaman sesuai kondisi lokal

Penanaman sistem agroforestry

Pemeliharaan tanaman

Sistempemanenan hasil hutan tebang satu harus tanam 10 batang

Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan

Sistem pengendalian kebakaran hutan dan lahan

V

Patroli hutan secara bergiliran kelompok maayarakat

Pengelolaan lahan gambut

 

 

 

Daftar Kegiatan yang telah dilaksanakan*

þ

Kuantitas (jumlah unit, luas, dll.)

Kelompok Masyarakat yang diakui keberadaannya dan telah memiliki:

Pengurus

V

Kepengurusan aktif dan jelas alamatnya

Struktur organisai

V

Struktur organisasi ber akta notaris

Rencana kerja

V

Terlampir

Aturan

V

AD/ ART dimuat dalam akta notaris

 

Kaderisasi

V

Terlampir dalam akta notaris pendirian organisasi

Dukungan kebijakan

Kearifan lokal kebijakan kelompok

V

Perlindungan tanaman penyimpan air, sumber air, aturan tebang 1 tanam 10, dll.

Kebijakan Desa

V

Membuat perdes perlindungan hutan dan ekosistemnya

Kebijakan kecamatan /  kabupaten / kota

V

Perda tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Magelang.

 

 

 

Dinamika kemasyarakatan

Tingkat keswadayaan masyarakat

V

Penanaman tutupan vegetasi, pembuatan kolam, niopori, sumur resapan

Sistem pendanaan

V

Semua jenis kegiatan dilaksanakan secara swadaya iuran onggota

Partisipasi gender

V

Pelaksanaan kegiatan tidak hanya oleh kepala keluarga (bapak) tetapi melibatkan perempuan/ibu, dan anak-anak. Keterlibatan perempuan dimulai dari perencanaan,pelaksanaan sampai dengan evaluasi

Kapasitas masyarakat

Menebarkan kegiatan adaptasi dan

 mitigasi ke pihak lain

V

Wakil dari masyarakat sering diundang desa lain dan dinas terkait

Menjadi nara sumber pada kegiatan rehabilitasi lahan, penangkaran satwa liar, budi daya tanaman baik tingkat lokal, daerah Kabupaten, maupun provinsi.

Tokoh atau pemimpin lokal

V

Memiliki tokoh-tokoh yang menjadi panutan

Keragaman teknologi

V

Teknologi yang sudah diterapkan: biogas,biopori, irigasi berselang, dan lainya

Tenaga lokal

V

Memiliki kader konservasi tingkat nasional dan perintis lingkungan

Kemampuan masyarakat untuk membangun jejaring

V

Memiliki jaringan kerjasama yang riil dengan masyarakat maupun instansi terkait

Keterlibatan pemerintah

Pemerintah daerah

V

Ada dukungan

Pemerintah pusat

 

 

Keterlibatan dunia usaha, LSM, dan perguruan tinggi

Dukungan dari dunia usaha

V

Memiliki dukungan dari dunia usaha yang peduli lingkungan (PDAM, PT Jarum Kudus)

Dukungan dari LSM

 

 

Dukungan dari perguruan tinggi

 

 

Pengembangan kegiatan

Konsistensi pelaksanaan kegiatan

V

Upaya adaptasi dan mitigasi telah dilakukan mulai tahun 1999

 

Penambahan kegiatan

V

Ada penambahan jumlah dan jenis kegiatan

Manfaat

 

Manfaat ekonomi

V

Bertambahnya penghasilan masyarakat dari hasil tanaman harian, bulanan dan tahunan

Mengurangi belanja bahan bakar dengan adanya biogas

Manfaat lingkungan

V

Munculnya sumber air 22 titk yang awalnya hanya 12 titik, berkurangnya pencemaran air dari penggunaan pupuk kimia, meningkatnya kesuburan tanah, peningkatan kerapatan tanaman penutup tanah,

Pengurangan dampak kejadian iklim ekstrim

V

Berkurangnya tanah longsor, banjir, kekeringan dan kebakaran hutan


GALERI FOTO

Agenda

Tidak ada acara